Saturday, 7 January 2012

Kamar Sederhana yang Kurindukan

#ditulis secara sederhana untuk memenuhi tugas kuliah Kemahiran Mendengar Bahasa Indonesia tentang Deskripsi Ruang




Rumah itu sangat sederhana dan menghadap ke utara. Tepat di sebelah kiri rumah, terdapat sebuah mushollah kecil tempat beribadah warga kampung yang mayoritas Muslim. Tepat di depan rumah yang sederhana itu, ada rumah bercat hijau. Di samping rumah bercat hijau itu berderet tiga rumah lagi. Itu rumah tetanggaku. Sedangkan di samping kanan rumahku tepat, adalah rumah pamanku yang sama menghadap ke utaranya seperti rumahku. Rumahku dan rumah paman, berjejer hampir seperti tak ada pemisahnya.




Rumahku terdiri dari tiga kamar. Ketika masuk mulai pintu depan, maka akan terbentang ruang tamu yang lumayan luas. Sekitar berukuran 8x8 meter. Di sebelah kanan  ruang tamu berjejer kursi dan meja tempat biasanya adik-adikku belajar. Di atas meja itu terdapat beberapa tumpukan buku dan majalah kesukaan ibuku. Kemudian, di sebelah kiri ruang tamu, ada satu kamar lagi yaitu kamar ibuku.

Tepat di balik ruang tamu dan searah dengan pintu masuk ke ruang tamu, akan ada berderet-deret dua kamar lagi, yaitu kamarku dan kamar kakakku. Pintu kamar kami sama-sama menghadap ke arah timur. Setelah deretan kamar, adalah ruangan dapur kecil dan kamar mandi.

Luas kamarku hanyalah 3x4 meter. Tidak ada pintu kayu di sana, sehingga ketika orang yang akan masuk bisa dengan mudah memasukinya. Hanya selembar kain korden berwarna biru kesukaanku yang terpasang di tengah pintu. Tepat ketika aku berdiri di tengah pintu, maka dinding di seberangku berdiri ada sebuah jendela yang terpasang di sana. Jendela dengan ram-raman besi yang dipasang dengan jarak 10 cm di setiap ram besi.

Di sebelah kiri di dalam ruangan kamar terbentang dipan tempat tidurku yang nyaman dengan kasur empuk. Kasur yang berseprei warna biru itu di atasnya ada empat bantal di atas kasur. Bantal bersarung warna biru tertata rapi begitupula dengan satu-satunya guling kesayanganku.

Sedangkan di sebelah kasur terdapat sebuah meja belajar yang bertingkat-tingkat. Di atas meja belajar itu ada dua tas yang tidak terpakai ketika aku masih SMA. Sedangkan di rak buku meja belajar terdapat banyak buku bacaan yang memenuhi rak.

Tidak ada barang yang mewah di kamarku yang sederhana itu. Tepat di samping meja belajar, terdapat sebuah kursi plastik kecil berwarna hijau. Di atasnya ada sebuah kipas angin tua peninggalan ayah. Dulu aku sering menyalakannya ketika tidur malam ataupun siang.

Sedangkan tepat di atas dipan tempat tidurku ada sebuah radio yang selalu menemaniku ketika hendak melelapkan mata. Ah, sudah lama sekali aku tidak bisa mendengarkan channel kesayangan dari radio itu juga menikmati semilir angin dari jendela ruang kamarku sambil merebahkan diri di atas kasur empuk. Entah kapan aku bisa pulang dan tidur di kamar itu lagi. Aku merindukan kamar sederhana itu.

No comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)