Disakiti itu hal biasa dalam perjalanan hidup kita. Apalagi disakiti oleh cinta. Disakiti akan menjadikan kita semakin dewasa. Tanpa kesakitan-kesakitan dan penghianatan di dalam perjalanan hidup kita, percayalah, kekuatan tak akan tumbuh dalam diri kita.
Disakiti memang hal yang biasa, tetapi sakit yang tertancap di hati bukanlah kesakitan yang biasa. Banyak orang yang frustasi karena merasa tersakiti, hingga ada sebagian dari mereka ada yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya atau bahkan kehilangan kemanusiaannya alias gila.
Sebegitu besarnya rasa sakit akibat tersakiti, apalagi oleh orang yang kita sayangi. Pasti sakitnya akan semakin dalam dan entah dengan apa obat penyembuhnya. Ibarat sebuah paku yang sudah ditancapkan ke kayu, kalau paku itu dicabut, pasti bekasnya masih ada dan nampak sangat jelas. Begitu pula dengan sakit akibat sebuah penghiatan. Sakit itu akan membekas selamanya meskipun kita sudah berusaha keras untuk melupakannya.
Meskipun demikian, bukan berarti sakit tidak ada obatnya. Obat itu ada dalam diri masing-masing. Apabila kita disakiti, maka tersenyumlah, camkan dalam hati, “Tuhan terima kasih Engkau telah memberikan anugerah yang luar biasa melalui ujian yang teramat istimewa ini, semoga dengan ini aku menjadi semkain kuat dan banyak pelajaran yang akan saya petik di dalamnya. Terima kasih, Tuhan!”. Anggaplah cobaan itu sebuah anugerah yang berupa pelajaran hidup agar kita semakin bijaksana. Karena sakit yang luar biasa, kebanyakan orang banyak yang berharap jangan sampai tersakiti. Sebaliknya jangan merasa terpuruk, sebab itu akan menjadikan kita sebagai manusia yang rendah dan telah direndahkan oleh keadaan.
Oleh karena itu jangan sampai menyakiti orang lain. Namun, tidak bisa dilepaskan dari keadaan apabila seseorang tidak mengalami kesakitan dalam hal apapun, sebab dari kesakitan itulah kita akan tumbuh semakin dewasa, dan pikiran kita semakin kuat serta berpikir positif. Itulah alur kehidupan. Kenikmatan akan tumbuh melalui ujian ini. Kita akan pandai memilih mitra kerja ataupun mitra hidup agar tak terjebak dalam lubang kesakitan dan penghianatan lagi. Dengan bekal kesakitan, kita akan semakin tangguh menghadapi masalah. Semakin bijaksana dan cerdas menyikapi sebuah problema.
Denpasar. 1 November 2011
No comments:
Post a Comment
jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)