Saturday, 3 December 2011

Si Tukang Bangunan


Tepat dua hari yang lalu, ketika saya pergi ke kantor pos untuk mengambil barang kiriman dari ibu saya, saya membaca sebuah tulisan di kertas kusam yang tertempel di dinding kantor pos tersebut. Namun isi tulisan dan maknanya tak sekusam kertas itu. begini isinya, “Aku tidak selalu mendapatkan apa yang aku sukai, oleh karena itu aku menyukai apapun yang aku dapatkan.”

Sebuah kalimat sederhana dan lugas tetapi memberikan pengertian dan makna yang berlembar-lembar. Di dalam kalimat tersebut tersimpan makna bahwa kita, sebagai manusia hendaklah menjadi manusia yang neriman, menerima apa adanya. Berpasrah kepada Allah SWT. Sebab semua yang diberikan Allah kepada kita itu sudah diperhitungkan oleh Allah dengan porsi yang pas dan waktu yang tepat.


Semakin kita belajar menyukai apa yang kita genggam hari ini, semakin kenikmatan itu akan terasa. Misalnya, kita mempunyai pekerjaan menjadi tukang bangunan, kalau kita tidak bersyukur,maka kita tidak bisa mencintai pekerjaan tersebut. Alhasil kita tidak akan mengalami peningkatan taraf baik pengangkatan derajat ataupun ekonomi. Berbeda dengan apabila kita menjadi seorang tukang bangunan, dan kita senantiasa bersyukur dan mencintai pekerjaan kita, maka pekerjaan kita akan mencintai kita. Bekerja akan terasa lebih ringan dan pengalaman serta ilmu kita akan bertambah, seiring berjalannya waktu derajat kita akan terangkat karena mungkin kinerja kita serius, konsisten dan memuaskan. Maka bisa-bisa kita akan mendapatkan job terus menerus, sebab orang yang memberikan pekerjaan kepada kita tersebut bisa menilai kebaikan kerja kita sehingga mereka tidak segan-segan untuk mempromosikan kita meskipun hanya melalui media lisan.

Jadi menyukai dan mencintai apa yang kita genggam itu lebih nikmat dan berharga dari pada kita menyukai sesuatu tetapi kita sendiri tidak bisa mendapatkannya. Apabila kita semakin mencintai apa yang kita dapatkan meskipun pada awalnya tidak cinta, yang penting bersyukur karena lama-lama menjadi cinta, maka niscaya esok atau lusa nanti kita akan bisa meraih sesuatu yang kita sukai, cintai dan inginkan tersebut. Jadi terus bersyukur dan semangat! =)

Allah itu maha kaya, maha bijaksana, maha adil, maka jangan khawatir. sebab Allah akan merangkul setiap barisan doa-doa kita. Alasan Allah belum bisa memberikan apa yang kita inginkan:

1. Memang waktu yang belum tepat. Allah lebih tahu apa yang terjadi bahkan yagn akan terjadi di muka bumi, ingat hanya Allah yang tahu. Kita sebagai makhluk-Nya hanya bisa merencanakan, selebihnya pasrahkan kepada-Nya.
2. Mental kita belum siap menerima dan menjaga amanat tersebut. Memang kita berantusias untuk menginginkan ini dan itu, tapi mungkin kita tidak menyadari bahwa belum ada kesiapan dari diri kita untuk mengemban amanat tersebut sebaik-baiknya. Misalnya, kita diberi jabatan sebagai ketua umum di sebuah organisasi. Apabila kita belum mengerti dan paham bagaimana cara memimpin sebuah organisasi tetapi kita sudah diberi amanat tersebut sebab kita menginginkanya, maka sebaiknya kita bersiap-siap untuk jatuh bangun. Meskipun selebihnya kita bisa belajar lebih jauh.
3. Keadaan ekonomi yang belum tentu stabil. Misalnya kita menginginkan sebuah motor. Gaji kita memang cukup, akan tetapi, masih banyak arisan di sana sini dan kita antusias untuk memiliki motor, maka meskipun kita berusaha kayak bagaimanapun apabila Allah tidak merestui maka itu tidak akan terkabul. Sebab Allah lebih tahu, barangkali besok salah satu dari keluarga kita sakit, maka jatah uang rencana untuk membelimotor mau tidak mau harus terpakai untuk membeli obat. Ataupun sebaliknya apabila kita jadi membeli motor, dan keluarga sakit maka tidak ada biaya untuk membeli obat sebab uangnya sudah dibelikan motor. Maka Allah akan memperhitungkan kapan saat yang tepat untuk kita bisa membeli atau mengkredit motor.
4. Kesiapan moral. Moral yang belum siap akan berdampak negatif. Mislanya kita ingin kaya, tetapi belum siap secara iman maka akan menjadikan manusia yang sombong.
5. Allah ingin mengukur dan menguji kesabaran kita sebagai umat-Nya.

No comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)