Saturday, 3 December 2011

Dahsyatnya Berbagi


Suatu hari ketika dalam perjalanan saya pulang kampung dengan transportasi kapal laut bersama dua orang sahabat saya, kami mendapat sebuah amplop kosong dari seorang perempuan berjilbab. Di lembar pertama amplop sudah tertera nama instansi yang membutuhkan sumbangan rupiah-rupiah yang diselipkan oleh para dermawan ke dalam amplop. 

Teman saya yang pertama telah memasukkan selembar uang dengan bersembunyi-sembunyi. Meskipun sudah disembunyikan sedemikian rupa, jelas saya dan salah seorang temanku sudah bisa menebak apa yang dia lakukan. Eh, tiba-tiba teman saya yang kedua tersebut langsung nyeplos, “Buat apa sodaqoh, wong kita juga masih pas-pasan. Gaya sekali sih, besok saja kalau kita sudah kaya dan banyak duit baru kita sodaqoh besar-besaran!?” Sontak saya dan teman saya yang pertama langsung melongo! :O


Ternyata, di atas bumi ini masih begitu banyak orang yang peduli dan mau berbagi. Namun, ada berkali-kali lipat lagi banyaknya orang-orang yang enggan untuk berbagi. Banyak alasan yang diutarakan untuk tidak membagikan secuil dari rezekinya. Entah karena masih kuranglah, karena masih belum waktunya lah, atau bahkan rezeki jatahnya berkuranglah, dan masih banyak lagi entah-entah yang lain.

Sadarkah kita? Sebenarnya tidak ada yang kekal di dunia ini. Tidak ada yang kita miliki di dunia fana ini. Semuanya hanyalah miliki Allah dan hanya akan kembali kepada Allah semata.
Kapan lagi kita akan berbagi kalau tidak sekarang? Siapa yang akan berani menjamin kita kalau kita akan bisa hidup selamanya, dan ketika di usia senja kita baru berbagi rezeki. Siapa yang berani menjamin kalau kita akan kaya di esok hari kelak. Malah mungkin yang terjadi justru sebaliknya, keadaan kita sekarang jauh lebih baik daripada esok hari nanti meskipun hal tersebut tidak pernah kita harapkan. Tetapi, kehendak Allah siapa yang tahu? Mungkin saja bisa terjadi.

Berbagi itu dahsyat. Ada banyak rahasia kenikmatan yang Allah akan berikan kepada umat-Nya apabila gemar berbagi. Tak terbatas hanya nikmat materi, namun nikmat syukur jauh lebih mantab. Seorang teman juga pernah bercerita, bahwa pada suatu hari ia telah mendapatkan uang sebesar Rp. 700.000 dari beasiswanya. Setelah ia ingat-ingat karena tidak mungkin beasiswa itu turun begitu saja, ternyata pagi hari sebelum menerima beasiswa ia telah sodaqoh sebesar Rp. 70.000 di sebuah masjid. Berarti Allah membalas dengan sepuluh kali kelipatan materi. Dahsyat bukan?

Siapa bilang berbagi membuat rugi? Tidak ada ceritanya orang yang bersikap kikir dan pelit dan senantiasa mengumpulkan uangnya bisa menjadi kaya raya dalam waktu singkat. Sampai sekarang belum ada laporan cerita tentang seseorang setelah berbagi rezeki malah miskin. Bahkan tokoh ‘Bang Madit’ dalam sinetron Islam KTP saja meskipun tidak ikhlas memberi dan berzakat masih juga tetap kaya. Tidak jatuh miskin (meskipun hanya fiktif) apalagi kita yang senantiasa ikhlas dalam berbagi. Lalu siapakah yang sanggup menghitung kenikmatan kita yang diberikan Allah setelah berbagi?

No comments:

Post a Comment

jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)