Aduhh,, Ampun... patah hati!!

Gadis itu masih menangis tersedu-sedu. Air matanya bercucuran tiada henti. Sesekali ia bersandar di bahu temannya.

“huh..hu..hu.. aku sedih, Mit. Kenapa dia mutusin aku?”, Gadis itu mulai menuangkan keluhnya.

“Sudahlah, San. Jangan bersedih lagi. Itu tandanya Tuhan belum menghendaki kamu sama dia. Lihat saja, masih banyak kok yang lebih baik daripada dia!” Saran Muta terurai.

“Tapi.. tapi aku takut dia melupakan aku!” Susan menyahut.

Sambil membelai rambut Susan, Mita menarik nafas panjang dan berucap,

“San, kenapa kamu bersedih karena takut dilupakan sama dia. Bagaimana kalau kamu yang dilupakan sama Dia?” sambil jari telunjuknya menunjuk ke atas.

Mita tersentak. Susan pun tersenyum melihat ekspresi temannya.

“Jangan bersedih. Semua itu tidak ada gunanya. Lebih berguna kalau setelah kejadian ini kamu bisa memberikan pelajaran kepada teman-temanmu yang lain agar tidak gampang bersedih dan putus asa ketika patah hati.” Mita menyarankan.

***

Cerita di atas adalah sedikit cuilan tentang fenomena patah hati yang merajai gonjang-ganjing hati para remaja. Patah hati ternyata memiliki efek yang lumayan fatal kalau tidak bisa menyikapinya. Seperti kasus mogok makan, mogok mencintai seseorang, mogok percaya seseorang, atau bahkan yang lebih ekstrem adalah bunuh diri.

Sebelumnya kita juga sering menyadari, bahwa patah hati bisa dibawa enjoy. Tetapi saking sakitnya dan mungkin juga belum pernah merasakan akhirnya ketika sekali merasakan langsung shock ketika tahu bahwa sakitnya akibat patah hati seperti itu. ujung-ujungnya tidak kenal kata enjoy. Yang ada malah frustasi, mabuk-mabukan dan lain-lain.

Ada banyak cara untuk menyikapi patah hati. Ingat kawan, dunia itu tidak sempit. Dunia itu masih luas, ada banyak kebahagiaan di luar sana. Kalau misalnya kepikiran bunuh diri setelah patah hati, ingatlah nasi pecel masih enak dan maknyus. Kalau kepikiran untuk tidak mencintai seseorang lagi, ingatlah disekeliling kita banyak sekali orang yang sayang kepada kita.

Ada banyak cara kok. Selain itu kita juga bisa menulis buku tentang patah hati. Kalau kita tegar pasti kita bisa menemukan solusi yang tepat akibat patah hati. Setelah itu tuliskan dalam blog, buku, atau mana saja. Tularkan kepada teman-teman kita yang lagi patah hati, agar tidak salah arah menyikapinya.