Thursday 5 January 2012

Proses Morfemis


a. afiks
afiks selalu berupa morfem terikat, dan dapat ditambahkan pada awal kata dalam proses yang disebut prefikasi, dalam akhir kata bisa disebut sufiksasi, untuk sebagian pada awal kata serta sebagian untuk sebagian pada akhir kata (konfiks, ambifiks, atau simulfiks) dalam proses yang disebut konfiksasi,ambifiksasi, atau simulfiksasi, atau di dalam kata itu sendiri sebagai suatu sisipan (infiks) dalam proses yag disebut infiksasi.
Contoh jenis afiks:
Prefix(prefiks) : belajar, pengurus, terdapat, kedua
Sufiks : akhiran, wartawan, bukumu
Konfiks : melakukan, menduduki, meperlihatkan, kelihatan, berdasarkan
Infiks : gerigi, gemetar, telunjuk


b. klitika
klitika adalah selalu morfem terikat. Sebagai contoh dalam bahasa Indonesia adalah akhiran -lah, -kah, dan –pun.  Meskipun imbuhan tersebut mirip dengan afiks, jelas berbeda dengan afiks, karena dapat diletakkan pada macam-macam jenis kata tertentu. Misalnya, kata benda atau kata kerja.

c. modifikasi Intern
yang dimaksudkan di sini ialah perubahan vocal misalnya dalam proses morfemis kata-kata Arab tertentu. Modifikasi intern bisa ditemukan dalam banyak bahasa Indo-Eropa, dalam kata kerja kuat,misalnya dalam bahasa Inggris. Sing-sang-sung, take-took-taken.

d. reduplikasi
proses reuplikasi terdapat dalam banyak bahasa. Konstituen yang dikenal reduplikasi dapat monomorfemis, dapat poimorfemi juga. Reduplikasi seperti itu disebut reduplikasi penuh. Reduplikasi dapat disertai perubahan vocal atau konsonan. Contoh : mondar-mandir, gerak-gerik, sayur-mayur, ramah-tamah. Reduplikasi dapat berupa pengulangan untuk sebagian juga. Contoh : lelaki, pepatah, pepohonan.

e. komposisi
komposisi adalah perangkaian bersama-sama dua morfem asal yang menghasilkan satu kata.

1)   prefix
Yaitu afiks yang bisa ditambahkan pada awal kata, dalam prosesnya disebut afiksasi. Contohnya : be- dalam kata belajar, pe- dalam kata pengurus, me- dalam kata menanam.
2)  sufiks
      Afiks yang bisa ditambahkan pada akhir kata, dalam prosesnya disebut sufiksasi.contohnya: akhiran, wartawan, bukumu.
3)  konfiks
      Afiks yang ditambahkan sebagian pada awal kata dan sebagian pada akhir kata. Dalam prosesnya disebut konfiksasi. Contohnya: melakukan, memperlihatkan, kelihatan, berdasarkan.
4)  infiks
      Afiks yang bisa ditambahkan dalam kata itu sendiri sebagai suatu sisipan. Dalam prosesnya disebut infiksasi. Contonya: gerigi, gemuruh, gemetar.
Dalam bahasa Jawa juga terdapat afiksasi. Misalnya:
1)      Prefiks    : -
2)      Sufiks      : dolanan, buritan.
3)      Konfiks   : ngelakoni, ngerewangi.
4)      Infiks       :sumuwun, pinuwun,
Dalam bahasa Jawa, prefix tidak ada. Karena langsung pada proses asimilasi fonemis.

 Reduplikasi sebagai proses mofermis adalah perubahan bunyi yang disertai perubahan vocal atau konsonan dalam jumlah kata yag terbatas.
Sekumpulan istilah sehubungan dengan reduplikasi dalam bahasa Jawa yang lazim dipakai dalam linguistic bahasa Indonesia.
a.       Dwilingga, yakni pengulangan morfem asal, misalnya, meja-meja ‘meja-meja’, mlaku-mlaku ‘berjalan-jalan’.
b.      Dwilingga saling suara, yakni pengulangan morfem asal dengan perubahan fonem. Misalnya, bola-bali ‘ bolak-balik’, ‘mondar-mandir’.
c.       Dwipurwa, yakni pengulangan pada silabe pertama. Misalnya, bahasa Sunda lalaki ‘lelaki’, papacang ‘tunangan’.
d.      Dwiwarsana, yakni pengulangan pada akhir kata. Misalnya, bahasa Jawa, cenges ‘tertawa’ menjadi ‘cengengesan’ ‘selalu tertawa’.
e.      Trilingga, yakni pengulangan morfem asal dua kali. Misalnya, bahasa Sunda, dag-dig-dug ‘was-was’.

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. ya apa ini masih kurang bagus menurut yubi sastra indonesa wuluhan

    ReplyDelete

jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)