Ini sih ada sebuah cerita penyiar radio kesayanganku di Surabaya dan sekitarnya. Si penyiar radio bercerita begitu mengharukan sampai-sampai aku aja ikutan ingusan. Gini nih ceritanya...
Ada seorang cewek. Dia sangat cantik dan ya.. hampir setiap mata yang ngelirik pasti ingin memilikinya. Cewek itu bukan seorang jomblo loh. Mana ada sih cewek jombol zaman sekarang kecuali saya.. (jiaaaahh!!). tuh cewek punya cowok. Cowoknya juga cakep, gitu sih kata penyiar radio. Sebut aja nama ceweknya itu Stella dan nama cowoknya adalah Deris. Si Deris ini setiaaa banget sama si Stella. Stella pun juga gitu. Dia sayang banget sama di Deris. Sayang, hubungan mereka hanya bertahan sekitar enam bulan aja. Si Deris ternyata kurang bisa nerima kecantikan dan kesetiaan Stella yang akhirnya ia terjun ke dunia perseligkuhan.
Sakit, sedih, nyesek rasanya dada Stella melihat kenyataan bahwa Deris, seorang cowok yang ia sayangi, kasihi ternyata selingkuh. Menyakitkan. Namun, Stella berusaha sebisa mungkin untuk berparas tegar. Ia tunjukkan pada semua orang terutama Deris bahwa ia bisa bertahan tanpa cinta Deris. Sebisa mungkin ia tak menitikkan air mata. Namun, yang namanya terluka, itu pasti ada. Munafik orang mengatakan tidak terluka ketika dikhianati. Si Stella pun terluka. Tapi ia pintar memposisikan diri di dalam kelukaannya. Padahal di hatinya ada kata-kata indah yang halpir dimuntahkan, “Dasar Cowok Brengseek!!” hoaaa...
Setelah kuat menghilangkan semua kesakitan dan trauma akibat ulah si Deris. Akhirnya ia jalan deh sama cowok baru. namanya Toni. Si Toni ini juga baik dan setia sama si Stella. Tidak beberapa lama mereka pacaran, ternyata si Stella sakit. Tau nggak sakit apa?
Sakit kanker otak meenn!!!
Seorang Stella yang cantik itu sakit kanker otak. Betapa mirisnya hati si Stella. Tapi lagi-lagi ia menangguhkan hati. Apalagi ada si Toni yang setia padanya. Kalau orang sakit otak udah parah, mungkin ngga si pakai minum obat sekaplet aja udah sembuh. Engga kan? Nah, Stella harus melewati dan menjalani hari-harinya untuk bertempur melawan sakit itu. terapi demi terapi ia lakoni. Sampai ke kemoterapi. Humm!! Wajah cantik Stella pun hilang entah kemana dimakan sama si kemoterapi. Akhirnya Si Toni yang katanya setia itu ngabur juga. Ah, betapa kecewanya Stella, di saat sakit melanda seperti ini, tak ada seorang pun yang menemaninya. Namun, setelah ditinggal Toni, tekad Stella kuat. Ia hanya ingin sembuh. Ia tidak peduli mau cowok ada yang mau apa ngga sama dia. Yang pasti dia ngga pengen lagi kenal sama yang namanya cowok.
Demi kesembuhannya itu, si Stella harus rela mondar-mandir Jakarta-Singapura demi sembuhnya. Ia menjauh, tidak ada seorang pun teman yang ia kabari. Tidak ada tempat berbagi resah dan kesah selain pada keluarga dan nasibnya. Hening, sepi hatinya. Hanya Tuhan yang selalu ia sebut bahkan untuk curhat sekalipun.
Stella udah menghilang entah kemana. Ia menghilang tak ingin seorang pun tau keadaannya. Nah, si Deris, ia entah kenapa selalu memikirkan Stella. Deris pun tak mengetahui bagaimana kondisi Stella sebenarnya. ada penyesalan di hati Deris karena begitu tega dan teganya meninggalkan Stella. Deris malah ingin melukai dirinya sendiri yang telah mengkhianati Stella. Namun, penyesalan saja itu tiada guna kan. Nah, akhirnya Deris mencari informasi kemana-mana tentang keberadaan Stella. Rindu, sayang dan ingin membahagiakan Stella.
Setelah sekian lama mencari, akhirnya ia menemuka Stella di rumah sakit yang lumayan berkelas di daerah Jakarta. Yaks, Deris menemukan Stella di sana. Bukan lagi Stella yang cantik seperti dulu. Melainkan Stella yang sudah tak berambut dan wajahnya layu kuyu. Akankah si Deris ngabur untuk yang kedua kalinya?????????
Wah, ternyata, setiap waktu Deris selalu menunggui Stella di rumah sakit. Menjenguknya dan menemaninya ketika Deris sedang tidak sibuk. Hampir seluruh waktu luangnya ia berikan untuk stella yang sudah hilanh cantiknya itu. untuk Stella yang pernah membuatnya begitu berarti hidup di dunia ini. Ya, untuk Stella, Stella, dan Stella.
Setiap hari setiap waktu Deris menemani Stella. Bahkan Deris pun tak jijik menyentuh dan menciumi kening Stella. Tidak ada getar risih ataupun jarak di sana. Yang ada hanyalah kekar tumbuhnya akar-akar cinta.
Sampai akhirnya keadaan Stella membaik dan pulih. Yang lebih bombastis, ternyata mereka tidak hanya sampai di situ saja. Bahkan Deris dan Stella menikah, dan pernikahannya berlangsung hingga sekarang. Ini kisah nyata lhoh...
Ya ampuun, walaupun awalnya selingkuh, masih aja ya si Deris punya perasaan ke Stella. Jarang-jarang ada lho, zaman sekarang cowo yang kaya gitu. Nice share deh ..
ReplyDeleteEh, btw. Ikut game yuk.
Kamu salah satu orang lho yang aku tag.
Buka ya
http://radirablog.blogspot.com/2011/12/kangen-game-tag-tag-d.html
ya tuh... dpat cerita dri radio.. hehe
ReplyDeleteokeh... makasih ya udh mampir....