baca cerpen tulisanku sendiri,
jadi inget perjuangan ibu pas ditinggal bapak menghadap kepada Tuhan.
banting tulang menjadi buruh pabrik dengan gaji, ah sepertinya tak pantas disebut gaji, buruh hanyalah menerima upah, bukan gaji, ibu hanyalah menerima upah di bawah 100ribu setiap akhir minggu.
jumlah yang sangat sedikit dan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. apalagi untuk
membesarkan empat orang anaknya yang kesemuanya menginjak bangku sekolah.
justru dengan upah yang minim itulah sebuah hal yang luar biasa tercipta, buktinya semua anak-anak ibu sekolah hingga sekarang. tidak ada yang sakit-sakitan atau mati di antara kami.
itulah keadilan Tuhan.
tidak membiarkan umat yang sabar seperti ibu terlunta.
kini ibu bisa tersenyum, *dan bahagia sekali rasa-rasanya. =)
sehat selalu ya bu..
"semoga aku bukanlah anak yang mengecewakan, aminn!"
jadi inget perjuangan ibu pas ditinggal bapak menghadap kepada Tuhan.
banting tulang menjadi buruh pabrik dengan gaji, ah sepertinya tak pantas disebut gaji, buruh hanyalah menerima upah, bukan gaji, ibu hanyalah menerima upah di bawah 100ribu setiap akhir minggu.
jumlah yang sangat sedikit dan bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. apalagi untuk
membesarkan empat orang anaknya yang kesemuanya menginjak bangku sekolah.
justru dengan upah yang minim itulah sebuah hal yang luar biasa tercipta, buktinya semua anak-anak ibu sekolah hingga sekarang. tidak ada yang sakit-sakitan atau mati di antara kami.
itulah keadilan Tuhan.
tidak membiarkan umat yang sabar seperti ibu terlunta.
kini ibu bisa tersenyum, *dan bahagia sekali rasa-rasanya. =)
sehat selalu ya bu..
"semoga aku bukanlah anak yang mengecewakan, aminn!"
No comments:
Post a Comment
jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)