
"Sebentar, ibu ambilkan!", Jawab ibunya dengan tenang.
"Cepetan, keburu telat nih!", Anin berucap setengah membentak ketika ibunya sedikit lama mengambilkan uang, hanya sedikit lama, sekitar lima menit saja.
"Ini, Nak!" ucap ibunya sembari menyodorkan selembaran uang ke tangan anaknya.
***
"Ibu.. Anin mau kerja kelompok nih.. Minta uangnya bu, buat uang saku!" belum bersalaman dan melepas sepatu, Anin kembali menodongkan tangannya tepat di depan ibunya.
Ibu yang selalu tenang dalam kediamannya itu mengaggukkan kepala. Ingin berucap sesuatu, namun tertahan.
"Iya, Nak!" jawab ibunya singkat.
***
"Nin, kok kamu enak banget sih. mau kemana-mana langsung dikasih uang. minta ini dikasih. Aku jadi iri sama kamu!" curhat Dini kepada Anin.
"Iya dong.. hidup itu dienak-enakin aja. Kan ada ibu, jadi tenang aja. Ibu selalu memberi apa yang aku minta kok!" Jawab Anin sambil tersenyum bangga.
***
Di tempat lain, tepatnya di sebelah Indomart di persimpangan kota, disanalah ibu Anin mengais memunguti rupiah. Setiap pulang sekolah ataupun keluar ke mana saja, Anin pasti selalu bertemu dengan ibunya. Namun, Anin yang entah belum menerima hidayah atau apa, hanya cuek dan seolah tidak mengenal ibunya. Padahal seharusnya disanalah kebaktian bisa kita tunjukkan dan surga bisa kita dapatkan.
No comments:
Post a Comment
jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)