Puisi 14
Lelaki tua
Bersandar pada kamboja
Pada hujan-hujan celaka
Hilir mudik di antara pecahan tawa
Meleburkan jasad insan terbuang
Melebamkan pandang penuh api
Menggali sepucuk tanah
Mengutuk kubur para pendusta
Lelaki tua itu
Berbinang riang dengan nisan
Malam putih abu-abu
Tidur beralas keramik biru
Berselimut debu
Tanpa nisan tanpa nama
Lelaki tua itu,
Dikenang-kenang satu nyawa dicabut waktu
Sidoarjo, 6 Juli 2011
No comments:
Post a Comment
jangan lupa komentar yapss!! biar saya tau jejak Anda.. =)